Kenapa organisasi masyarakat sipil harus mengelola pengetahuan? Karena pengelolaan pengetahuan akan menjamin pertumbuhan dan keberlanjutan organisasi: pengelolaan pengetahuan akan menguatkan radar sensitivitas dan menguatkan daya ungkit sumber daya organisasi yang lainnya.
Pengelolaan pengetahuan akan menyasar 3 dimensi organisasi yaitu dimensi obyek, agen dan konteks. Hirarki pengetahuan akan terdiri dari data – informasi – pengetahuan dan kebijaksanaan. Pengetahuan mencakup pengetahuan explicit dan tacit. Muara pengetahuan atau ingatan organisasi terbangun dari 2 arus pengetahuan, yang masing-masing membutuhkan model pengelolaan khusus: arus pengalaman akan dikelola menggunakan pendekatan budaya organisasi dan arus informasi akan dikelola menggunakan pendekatan sistemik.
Untuk membuat muara pengetahuan atau ingatan organisasi mampu menjamin pertumbuhan dan keberlanjutan organisasi maka dibutuhkan spiralisasi dan konversi pengetahuan, yang dikelola dalam organisasi pembelajar.
Terdapat 3 elemen utama pembentuk kondisi pemungkin pengelolaan pengetahuan pada organisasi pembelajar yaitu: budaya organisasi, sistem, dan satu elemen baru yaitu: teknologi, terutama TIK – teknologi informasi dan komunikasi.