S
alah satu ciri khas distribusi pangkat adalah sifatnya yang fractal, yakni di mana pun Anda melakukan zoom, di situ distribusi pangkat tetap berlaku. Orang matematika menerangkannya sebagai self-similarity at multiple scals, tetapi yang dimaksudkan adalah bahwa Long Tail terbentuk dari sejumlah ekor mini, yang masing-masing memiliki dunia kecilnya sendiri.
Ketika Anda mengamati data ini lebih dekat, Anda dapat melihat bahwa kurva distribusi pangkat besar, untuk musik, misalnya, sesungguhnya merupakan superposisi untuk semua kurva distribusi pangkat yang dibentuk oleh tiap genre musik. Musik terdiri atas ribuan pasar mikro yang khusus (niche micromarket), ekosistem-ekosistem ini yang, ketika digabungkan menjadi satu dan diperingkat secara keseluruhan, menghasilkan kurva seperti Long Tail. Akan tetapi, coba kita mengamati lebih dekat, masing-masing memiliki kepala dan ekor sendiri.
Sebagai contoh, saya telah memecah Long Tail untuk musik di Rhapsody berdasarkan genre (hanya untuk yang diawali huruf A), mengeplotkan peringkat track rata-rata berdasarkan jumlah download untuk tiap genre yang diplotkan di sumbu mendatar. Selanjutnya, saya memecah salah satu genre-Afro-Cuban Jazz-untuk memperlihatkan kurva popularitas track dalam genre ini.
Yang dapat Anda lihat adalah genre-genre di sini menata diri membentuk sebuah Long Tail, dan dalam tiap genre terdapat sebuah Long Tail lain untuk tiap track. Dan begitu pula untuk seluruh blantika musik, yang sepintas lalu membentuk sebuah kurva popularitas besar besar padahal sesungguhnya terdiri atas kurva-kurva dalam kurva yang juga berada dalam kurva lain.
Hal serupa berlaku untuk pasar-pasar lain, dari buku hingga blog. Peter Hirshberg, seorang eksekutif di perusahaan pencari blog Technorati, bercerita tentang Long Tail berdasarkan topik yang mereka temukan, menunjukkan kurva distribusi pangkat berdasarkan popularitas untuk tiap kategori seperti cooking blog dan parenting blog. “Seperti ketika Anda memasang sebuah prisma untuk dilewati oleh cahaya putih, dari sisi lain muncul sebuah spektrum yang terdiri atas komunitas-komunitas dalam blogosphere yang masing-masing membentuk ekor panjang sendiri-sendiri,“katanya.
Peringkat menjadi sesuatu yang bermakna dalam komunitas-komunitas ini, bukan di antara mereka.
Mengapa ini penting? Pertama, karena ini menyiratkan bahwa filtering sering paling efektif di tataran genre alih-alih antargenre di pasar keseluruhan. Dan, kedua, karena ini menjelaskan sesuatu yang tampak sebagai sebuah paradoks dalam Long Tail.
Ciri khas kurva distribusi pangkat untuk popularitas yang menurun dengan curam berasal dari pengaruh kekuatan umpan balik word-of-mouth yang cenderung mempertegas preferensi konsumen, menjadikan pemilik reputasi semakin terkenal dan yang tak mempunyai reputasi tetap tenggelam. Sukses membiakkan sukses. Dalam teori jaringan umpan balik positif seperti ini cenderung menciptakan fenomena winner-take-all yang merupakan sebuah cara lain untuk mengatakan tentang keberadaan mesin pembuat hit yang luar biasa.
Yang membuat masalah menjadi pelik, filter-filter masa kini membuat word-of-mouth bahkan semakin berpengaruh dengan mengukur jauh lebih banyak dari semakin banyak orang dan untuk semakin banyak produk. Tidakkah selanjutnya itu akan menyebabkan kurva distribusi pangkat semakin curam, memperbesar kesenjangan antara produk hit dan produk khusus, alih-alih menyeimbangkan keduanya?
Dengan kata lain, mengapa pengaruh jaringan sistem rekomendasi, yang perlu untuk menggerakkan permintaan menuju ke Tail, ternyata bekerja kearah sebaliknya: mendorong content menjauh dari ujung Tail, yang semakin memperbesar perbedaan antara hit dan niche? Itu yang Anda harapkan dari efek jaringan yang lebih kuat, namun yang sesungguhnya kita lihat di pasar Long Tail adalah dsitribusi pangkat yang lebih rata, dengan perbedaan lebih sedikit antara produk hit dan produk khusus.
Penjelasan untuk ini, ternyata adalah bahwa filter-filter ini dan sistem-sistem rekomendasi lain sesungguhnya bekerja paling efektif di tingkat pasar khusus, dalam genre dan subgenre. Akan tetapi, antara genre-genre yang berbeda pengaruhnya tidak seberapa. Memang ada produk hit yang naik ke puncak sebuah genre dan selanjutnya berkembang menjadi hit di tingkat umum (mainstream), meraih posisi teratas di tangga lagu keseluruhan. Namun, itu kekecualian. Yang lebih lazim adalah judul-judul yang memanfaatkan popularitas genre mereka untuk menggebrak masuk ke urutan tengah dalam tangga lagu keseluruhan, dan di situ harus bersaing dengan banyak hit dari genre-genre lain dan karena itu tidak naik terlalu banyak lagi.
Itu sebabnya artis di sebuah kategori yang berhasil menempati posisi teratas dalam kurva popularitas bisa mengalahkan artis lain dalam kategori yang sama, tetapi itu tidak berarti bahwa ia akan menjadi bola salju dan mengalahkan artis-artis lain dalam peringkat 10 besar secara umum. Pelajaran dari analisis struktur mikro ini adalah bahwa popularitas memiliki skala bermacam-macam, maka berkuasa di kelompok tertentu belum berarti berkuasa atas semua.
Disarikan dari buku: The Long Tail, Chris Anderson, 165-167.