A
libris adalah agregator Long Tail-sebuah perusahaan atau penyedia jasa yang mengumpulkan bermacam-macam barang kemudian membuat mereka tersedia dan mudah ditemukan, biasanya di satu tempat. Yang dikerjakannya dengan menghubung-hubungkan stok yang tersebar di ribuan toko buku bekas adalah memanfaatkan informasi tersebut untuk menciptakan pasar yang cair (liquid) sama seperti pasar sebelumnya yang tidak cair (sewaktu buku masih baru).
Dengan jumlah stok dan pelanggan yang mencapai critical mass, perusahaan ini menyadap harta tersembunyi yang ada di balik pasar buku bekas. Dan, ia mengerjakannya dengan biaya luarbiasa kecil dibanding bila menghimpun data tentang stok sebanyak itu sendiri dari awal. Sebagian terbesar pekerjaan membuat katalog diserahkan kepada tiap penjual buku, yang mengetik sendiri kemudian mengirimkan data tersebut kepada Alibris.
Itulah the root calculus yang ada pada Long Tail: Makin rendah biaya penjualan, makin banyak yang dapat Anda jual. Dalam hal ini, agregator adalah salah satu perwujudan kekuatan kedua, demokratisasi distribusi. Mereka semua menurunkan penghalang untuk masuk ke suatu pasar, memungkinkan banyak produk memenuhi persyaratan dan bisa bertemu dengan peminat masing-masing di sana. Sesungguhnyalah, ada ribuan contoh lain seperti ini, namun saya akan memberikan sedikit saja.
Google menjadi agregator untuk Long Tail periklanan (iklan-iklan ukuran kecil dan menengah serta penerbit-penerbit yang mendapatkan uang dari iklan). Rhapsody dan iTunes adalah agregator untuk Long Tail bidang musik. Netflix berbuat sama untuk Long Tail perfilman. Ebay agregator untuk Long Tail produk-produk fisik serta untuk Long Tail pedagang-pedagang yang menjual mereka, langsung ke jutaan orang biasa yang ingin menjual tumpukan kado ulang tahun mereka.
Agregator tidak hanya yang berurusan langsung dengan penjualan. Perangkat lunak, seperti Bloglines, yang mengumpulkan “umpan-umpan” dari online content, termasuk jutaan blog.
Wikipedia adalah agregator untuk Long Tail pengetahuan serta orang-orang yang menjadi narasumber. Daftar contoh ini bisa panjang sekali, yakni agregator untuk segala sesuatu dari gagasan hingga orang.
Dalam bab ini, saya akan memusatkan perhatian pada agregator bisnis. Agregator-agregator ini terutama terbagi dalam lima kategori:
- Produk fisik (misalnya Amazon, eBay)
- Produk digital (misalnya iTunes, iFilm)
- Iklan/jasa (misalnya Google, Craiglist)
- Informasi (misalnya Google, Wikipedia)
- Komunitas/user-created content (misalnya MySpace, Bloglines)
Tiap kategori ini bisa merentang dari perusahaan besar hingga karya satu orang. Sebuah blog yang menghimpun semua berita dan informasi semampunya tentang suatu topic, misalnya tentang jahit-menjahit, adalah agregator, sama seperti Yahoo!
Ada agregator yang mencoba menangani seluruh kategori, misalnya Netflix (film) atau iTunes (musik), meski ada pula yang hanya mengurusi pasar khusus mereka, misalnya layanan-layanan yang hanya menghimpun berkas-berkas SEC atau techno music.
Banyak agregator memilih beberapa kategori sekaligus. Amazon menjadi agregator baik untuk produk fisik (dari elektronika hingga perabot dapur) maupun untuk produk digital (dari ebook hingga perangkat lunak yang dapat di-download). Google menjadi agregator untuk informasi, iklan, dan produk digital (Google Video).
MySpace, situs jaringan paling popular untuk band-band dan penggemar mereka, menjadi agregator baik untuk content (jutaan lagu gratis) maupun untuk orang-orang yang mendengarkannya, dan pada gilirannya menghasilkan content lebih banyak tentang band bersangkutan dalam bentuk komentar, berita, dan pernak-pernik lain.
Disarikan dari buku: The Long Tail, Chris Anderson, 97-99.