S
aya sampai pada kesimpulan bahwa karakteristik penentu sebuah generasi keseluruhan adalah bahwa mereka orang kelompok pertama yang “tumbuh pada zaman digital” (growing up digital). Dalam buku dengan judul yang sama yang ditulis antara 1996 dan 1997, saya menyebut mereka Net Generation (Generasi Internet). “Fenomena baby boom memiliki sebuah gaung dan gaung itu lebih keras daripada aslinya,” tulis saya.
Dalam hal jumlah, mereka jauh lebih besar daripada kaum dewasa yang tergolong boomer, tulis saya ketika itu, dan mereka berbeda dari generasi lain mana pun karena mereka yang pertama dibesarkan di lingkungan media digital. “Anak-anak sekarang seakan-akan berenang dalam angka-angka biner (bit) sehingga mereka berpikir bahwa itu bagian yang alami dalam keseharian mereka.”
Mereka berhubungan dengan teknologi melalui cara yang berbeda disbanding para boomer. “Bagi mereka teknologi digital tidak lebih mengancam daripada sebuah VCR atau mesin pembuat roti bakar,” kata saya. “Untuk pertama kali dalam sejarah, anak-anak lebih nyaman, lebih mudah menerima informasi, dan lebih fasih daripada orangtua mereka dengan inovasi yang menjadi hal pokok dan paling penting bagi masyarakat.
Dan melalui pemanfaatan media digital Generasi Internet akan mengembangkan dan melibatkan kulturnya ke komponen masyarakat yang lain. Baby boomer, mundurlah. Anak-anak ini sudah belajar, bermain, berkomunikasi, bekerja, dan menciptakan komunitas-komunitas yang sangat berbeda daripada pengalaman orangtua mereka. Mereka sebuah kekuatan untuk transformasi sosial.”
Ketika saya menulis kata-kata itu. Web baru saja tiba. Teknologi kala itu relatif primitif. Kami masih menggunakan koneksi dial-up yang lambat untuk menghubungkan diri dengan Internet.
Walaupun saya selalu yang pertama di lingkungan saya untuk mendapatkan koneksi yang secepat mungkin, kecepatannya begitu lambat sehingga Anda mempunyai waktu untuk membuat kopi sambil menunggu informasi muncul. Seandainya anak-anak harus berhadapan dengan koneksi lambat seperti itu sekarang ini, mereka akan menjadi gila.
Secara digital, dunia 1997 berbeda dengan dunia sekarang. Waktu itu belum ada Google, belum ada Facebook, belum ada Twitter, dan belum ada BlackBerry. YouTube belum datang: Anda harus menonton video musik di pesawat televise. Kendati demikian, saya dapat melihat potensi teknologi baru yang luar biasa ini, maka saya berspekulasi tentang dampak media baru kepada kaum muda.
Ketika saya menulis kata-kata itu. Web baru saja tiba. Teknologi kala itu relatif primitif. Kami masih menggunakan koneksi dial-up yang lambat untuk menghubungkan diri dengan Internet. Walaupun saya selalu yang pertama di lingkungan saya untuk mendapatkan koneksi yang secepat mungkin, kecepatannya begitu lambat sehingga Anda mempunyai waktu untuk membuat kopi sambil menunggu informasi muncul. Seandainya anak-anak harus berhadapan dengan koneksi lambat seperti itu sekarang ini, mereka akan menjadi gila.
Secara digital, dunia 1997 berbeda dengan dunia sekarang. Waktu itu belum ada Google, belum ada Facebook, belum ada Twitter, dan belum ada BlackBerry. YouTube belum datang: Anda harus menonton video musik di pesawat televise. Kendati demikian, saya dapat melihat potensi teknologi baru yang luar biasa ini, maka saya berspekulasi tentang dampak media baru kepada kaum muda.
Ternyata banyak orang yang menyimak. Growing Up Digital, untuk beberapa waktu, menjadi buku nonfiksi paling laris di Amazon.com dan memenangkan penghargaan buku terlaris pertama di Amazon.com untuk kategori nonfiksi. Buku itu diterjemahkan ke dalam lebih dari dua lusin bahasa, dan saya membagikan kesimpulan-kesimpulan yang telah saya ungkapkan dalam buku itu secara harfiah kepada ratusan penyimak di seluruh dunia dan dengan sekian juta orang melalui radio, televisi, dan media cetak. Banyak kalangan pendidik, serta para tokoh bisnis dan pemerintah, mengatakan bahwa buku itu mengubah cara mereka mengelola organisasi mereka serta cara mereka berhubungan dengan kaum muda.
Coba melompat ke depan satu dasawarsa-ke dunia interaktif berkecepatan tinggi tempat para Net Gener yang sudah dewasa hidup di dalamnya. Kecepatan pengiriman di Internet saat ini jauh lebih cepat, berkat akses Internet pita lebar kecepatan tinggi (high-speed broadband Internet acces) yang sudah merata.
Lebih dari itu, Anda dapat masuk ke dalam khasanah pengetahuan yang sama dari tempat-tempat yang jauh lebih banyak-dari BlackBerry Anda, misalnya, atau dari telepon genggam Anda, yang kini mampu menjelajah Internet, mengetahui koordinat GPS, mengambil foto, bertukar pesan teks.
Belum lagi setiap anak mempunyai sebuah iPod dan sebuah profil pribadi di situs-situs jaringan sosial seperti Facebook, yang memungkinkan Net Gener memantau kegiatan teman-teman mereka-sepanjang waktu.
Disarikan dari buku: Grown Up Digital, Don. Tapscott, 2-3.