Menjadi Narasumber dalam Webinar Co-Evolve Bertajuk Transformasi Digital Urgensi Bagi Pekerja OMS di Indonesia
- Date: 22 Maret 2022
- Category: Diskusi dan Pelatihan
Informasi Kegiatan
Hari/Tanggal: Kamis 17 Maret 2022
Host: Simpulmadani & CO-Evolve
Lokasi: Online Zoom Meeting
Pemateri:
- Sugeng Wibowo
ICT Specialist Yayasan Penabulu - Setyo Budiantoro
SDGs Manager for Economic Development Pillar of National SDGs, Secretariat of Ministry of National Development Planning/Bappenas - Adam Kurniawan
Direktur Balang Institute - Riswati
Direktur Eksekutif Flower Aceh
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan webinar yang diadakan simpulmadani & CO-Evolve ini dihadiri oleh 88 peserta dari seluruh CSO di Indonesia dan di isi oleh 4 Narasumber.
Kegiatan ini berlangsung selama 2 jam yang dimoderatori oleh Tino Yosepyn selaku Koordinator Sekretariat Jejaring Lokadaya.
Pelaksanaan Webinar
Transformasi Digital telah mendorong perubahan dalam proses advokasi yang dilakukan oleh Organisasi Masyarakat Sipil. Riswati selaku Direktur Eksekutif Flower Aceh mengungkapkan bahwa terdapat perubahan pola kerja sebelum dan saat terjadinya pandemi. “Sebelum pandemi, Flower Aceh menjalankan kegiatannya seperti diskusi, aksi lapangan, berkunjung lapangan bertemu ibu-ibu, hingga advokasi secara tatap muka. Namun sejak pandemi, kegiatan Flower Aceh beralih ke digital, seperti melangsungkan rapat, kajian, pelatihan, hingga diskusi secara virtual, koordinasi menggunakan WhatsApp group, hingga pelaporan berbasis cloud (Google Drive)”. Hal tersebut disampaikan pada webinar yang diadakan oleh Co-Evolve bersama simpulmadani pada 17 Maret 2022 melalui pertemuan virtual.
Dalam penerapan digitalisasi, Riswati menyebut masih banyak tantangan yang dihadapi Flower Aceh “secara garis besar, tantangan yang dihadapi adalah terkait masih rendahnya literasi digital, keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dalam hal IT, masalah finansial, hingga keterbatasan fasilitas”. Flower Aceh berfokus pada pemberdayaan dan pemenuhan hak-hak perempuan akar rumput dipedesaan dan perempuan miskin kota yang berperspektif gender. Pendekatan advokasi yang selama ini dilakukan pada penerima manfaat di akar rumput adalah dengan melakukan pertemuan secara langsung. Saat ini perubahan advokasi dilakukan melalui pertemuan secara virtual, salah satunya dengan melakukan pertemuan melalui layar gadjet. Dalam kegiatan advokasi, Flower Aceh juga melakukan audiensi dan koordinasi bersama pemangku kepentingan melalui ruang pertemuan virtual.
Flower Aceh juga memanfaatkan transformasi digital untuk melakukan advokasi pendampingan korban kekerasan seksual melalui website. Terdapat salah satu fitur di dalam website yang dapat diakses oleh masyarakat untuk melaporkan terjadinya peristiwa kekerasan seksual, dengan adanya laporan tersebut maka Flower Aceh dapat melakukan advokasi dan pendampingan terhadap korban. Dalam pendampingan kasus, Flower Aceh melakukan pendampingan sidang melalui E-Court/sidang virtual.
Risnawati juga mengungkapkan bahwa dalam advokasi dan transformasi digital, OMS masih membutuhkan banyak dukungan dari berbagai pihak, seperti dukungan infrastruktur dan dukungan suprastruktur yakni kebijakan lembaga dan komitmen kepemimpinan untuk mendorong terjadinya transformasi digital pada OMS. Pentingnya untuk membangun mindset dan membangun komitmen dari OMS terkait transformasi digital sehingga dapat mendorong kerja-kerja OMS.